Burnout adalah kondisi kelelahan emosional, mental, dan fisik yang sering kali disebabkan oleh stres berkepanjangan di tempat kerja. Ketika merasa kewalahan atau kelelahan, penting untuk melakukan refleksi diri dan mencari cara untuk mengatasinya. Salah satu metode yang efektif adalah menggunakan teknik self-coaching dengan bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan penting. Self-coaching membantu Anda menemukan akar masalah dan mencari solusi yang tepat. Berikut adalah enam pertanyaan self-coaching yang bisa Anda gunakan saat mengalami burnout pekerjaan.
1. Apa Penyebab Utama dari Rasa Burnout Ini?
Pertanyaan pertama yang perlu Anda tanyakan adalah: “Apa sebenarnya yang menyebabkan saya merasa burnout?” Apakah karena beban kerja yang terlalu banyak, tekanan dari atasan, atau kurangnya dukungan dari rekan kerja? Mengetahui penyebab utama dari rasa burnout ini akan membantu Anda fokus pada sumber masalah dan mencari cara untuk mengatasinya. Identifikasi penyebabnya dengan jujur pada diri sendiri sehingga Anda dapat membuat rencana aksi yang lebih efektif.
2. Apa yang Bisa Saya Kendalikan?
Sering kali, burnout terjadi karena kita merasa tidak berdaya dalam situasi tertentu. Pertanyaan ini mengajak Anda untuk berpikir: “Apa yang ada dalam kendali saya?” Misalnya, Anda tidak bisa mengendalikan jumlah pekerjaan yang diberikan, tetapi Anda bisa mengendalikan cara Anda mengatur waktu dan prioritas pekerjaan. Dengan berfokus pada apa yang bisa Anda kendalikan, Anda akan merasa lebih empowered dan termotivasi untuk mengambil tindakan positif.
3. Apa yang Saya Butuhkan Saat Ini?
Selanjutnya, tanyakan pada diri Anda: “Apa yang sebenarnya saya butuhkan sekarang?” Mungkin Anda perlu istirahat sejenak, berbicara dengan atasan tentang beban kerja, atau mungkin mencari dukungan dari teman dan keluarga. Mengenali kebutuhan Anda adalah langkah penting untuk mulai mengisi ulang energi Anda dan mengurangi rasa burnout. Terkadang, kebutuhan ini mungkin sederhana, seperti tidur yang cukup atau waktu luang untuk hobi.
4. Apakah Harapan Saya terhadap Diri Sendiri Terlalu Tinggi?
Burnout sering kali terkait dengan ekspektasi yang tidak realistis. Pertanyaan ini meminta Anda untuk merefleksikan: “Apakah saya menetapkan standar terlalu tinggi untuk diri saya sendiri?” Jika Anda terus-menerus menuntut kesempurnaan atau berusaha memenuhi ekspektasi yang tidak realistis, Anda hanya akan menambah stres pada diri sendiri. Cobalah untuk lebih realistis dengan apa yang Anda bisa capai dan beri diri Anda izin untuk tidak selalu sempurna.
5. Bagaimana Saya Dapat Mendukung Diri Sendiri dalam Mengatasi Burnout?
Setelah mengidentifikasi masalah dan kebutuhan Anda, penting untuk bertanya: “Bagaimana saya bisa mendukung diri saya sendiri dalam situasi ini?” Apakah itu melalui latihan mindfulness, meditasi, olahraga, atau mencari bimbingan profesional? Mendukung diri sendiri bisa berarti banyak hal, termasuk menetapkan batasan yang sehat atau mencari cara baru untuk menyeimbangkan kehidupan kerja dan pribadi.
6. Apa Langkah Kecil yang Bisa Saya Ambil Hari Ini untuk Merasa Lebih Baik?
Akhirnya, fokuslah pada tindakan konkret dengan bertanya: “Apa satu langkah kecil yang bisa saya ambil hari ini untuk merasa lebih baik?” Tindakan ini tidak harus besar. Bisa jadi sekadar berjalan-jalan selama 10 menit, menulis jurnal, atau berbicara dengan teman dekat. Langkah kecil yang konsisten bisa membawa perubahan besar dalam jangka panjang dan membantu Anda pulih dari burnout secara bertahap.
Kesimpulan
Burnout pekerjaan adalah tantangan yang serius, tetapi dengan teknik self-coaching yang tepat, Anda bisa menghadapinya dengan lebih baik. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri sendiri dapat membantu Anda memahami penyebab burnout, mengidentifikasi kebutuhan Anda, dan mengambil langkah-langkah untuk memulihkan diri. Ingat, merawat diri sendiri bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah bijaksana untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda dalam jangka panjang.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan ini secara rutin untuk membantu Anda tetap selaras dengan diri sendiri dan mencegah burnout di masa depan. Anda layak merasa sehat, bahagia, dan seimbang dalam kehidupan dan pekerjaan Anda.
