Mengapa Generasi Muda Resign Diam-diam

Fenomena quite quitting atau resign dari pekerjaan secara diam-diam menjamur akhir-akhir ini di kalangan generasi muda. Banyak pengusaha dan HRD geleng-geleng kepala dengan hal ini. Kira-kira mengapa mereka melakukan hal demikian?

KEPEMIMPINAN

12/5/2023

Pengunduran diri diam-diam menjadi fenomena yang semakin umum, terutama di kalangan generasi muda di dunia kerja. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mendalam tentang faktor-faktor yang mendorong mereka untuk meninggalkan pekerjaan tanpa memberi tahu atasan atau rekan kerja. Dalam konteks ini, beberapa penyebab utama pengunduran diri diam-diam pada generasi muda perlu diperhatikan.

1. Stres:

Stres adalah salah satu penyebab utama pengunduran diri diam-diam yang umum terjadi di kalangan generasi muda. Dalam dunia kerja yang kompetitif dan penuh tekanan, beban kerja yang berlebihan, tenggat waktu yang ketat, dan ketidakpastian dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Generasi muda cenderung memiliki ekspektasi tinggi terhadap diri mereka sendiri, dan ketika stres memuncak, mereka mungkin memilih untuk meninggalkan pekerjaan tanpa memberi tahu siapapun.

2. Ketidakseimbangan Kerja-Hidup:

Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi permasalahan serius bagi generasi muda. Mereka tidak hanya menginginkan karir yang sukses, tetapi juga menghargai waktu untuk keluarga, teman, dan kegiatan pribadi. Jika pekerjaan menghambat kehidupan pribadi mereka, generasi muda mungkin merasa terdorong untuk mengambil langkah drastis seperti pengunduran diri diam-diam untuk mencari keseimbangan yang diinginkan.

3. Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung:

Lingkungan kerja yang tidak mendukung dapat merugikan generasi muda dan menjadi alasan kuat untuk pengunduran diri diam-diam. Jika mereka merasa tidak dihargai, tidak aman, atau tidak memiliki ruang untuk berkembang, maka keputusan untuk meninggalkan pekerjaan mungkin diambil tanpa memberi tahu pihak terkait. Generasi muda umumnya mencari tempat kerja yang memberikan perasaan inklusivitas dan memperhatikan kebutuhan individu.

4. Konflik dengan Atasan atau Rekan Kerja:

Generasi muda memiliki kecenderungan untuk menghargai hubungan dan kolaborasi di tempat kerja. Konflik yang berkepanjangan dengan atasan atau rekan kerja dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan tidak menyenangkan. Kesulitan dalam hubungan ini dapat mendorong generasi muda untuk mengambil jalan keluar tanpa memberi tahu, menghindari konfrontasi langsung.

5. Peluang yang Lebih Baik di Tempat Lain:

Peluang yang lebih menarik di tempat lain seringkali menjadi dorongan kuat untuk pengunduran diri diam-diam di kalangan generasi muda. Gaji yang lebih tinggi, manfaat yang lebih baik, atau peluang karier yang lebih menjanjikan bisa menjadi faktor penentu. Generasi muda yang penuh ambisi mungkin merasa terdorong untuk mencari tantangan baru dan pertumbuhan karier yang lebih cepat di tempat lain.

Dalam menghadapi tantangan ini, perusahaan perlu memahami kebutuhan dan harapan generasi muda. Menciptakan lingkungan kerja yang memperhatikan kesejahteraan karyawan, memfasilitasi keseimbangan kerja-hidup, dan membangun hubungan yang kuat di antara anggota tim dapat membantu mengurangi tingkat pengunduran diri diam-diam. Dengan pendekatan ini, organisasi dapat menjaga dan memanfaatkan potensi generasi muda, menciptakan tempat kerja yang lebih produktif dan memuaskan.

Jika Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut tentang hal ini, silakan hubungi kami.

Artikel Lainnya